Wartapenilai.id—Wabah Pandemic covid-19 di Indonesia memasuki babak baru. Awal Bulan Maret lalu, memasuki case pertama, lalu masuk ke pertumbuhan yang signifikan dan muncul perdebatan pro kontra locdown.
Ada agenda terselubung dibalik covid-19 di Indonesia. Tidak lain munculnya penumpang gelap dibalik covid-19 di Indonesia mulai terlihat. Lockdown lebih berdampak pada soal ekonomi. Sungguh tak ada yang lebih mengerikan dari kondisi perut lapar. Itu dapat berdampak jauh lebih buruk dari virus. Padahal secara statistik hanya berbahaya bagi kelompok usia di atas 60 tahun, dan orang-orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti diabetes, asma dan seterusnya.
Itu semua membuat agenda yang membuat roda perekonomi negara menjadi stagnant (berhenti) sejenak. Kondisi ini sangat berbahaya karena saat ini sektor ekonomi mikro, masyarakat sudah mulai lumpuh alias menurun tajam yang mengakibatkan kepanikan luar biasa antara virus kelaparan dan covid-19.
Bila keadaan ini terus berlanjut bisa mengakibatkan tingginya tingkat kriminalitas dari golongan masyarakat bawah yang berujung penjarahan dan pengrusakan seperti 1998 lalu. Ini bisa membawa Indonesia berada dalam krisis ekonomi dan sosial.
Untuk menangani itu dibutuhkan ketegasan dan ketanggapan Pemerintah Pusat mengantisipasi persoalan yang terjadi. Itu bisa dilakukan dengan mengusung tokoh lintas Agama dan Tokoh Masyarakat agar menghimbau umatnya dan warganya wilayah masing-masing untuk tidak panik, tenang meghadapi pandemic covid-19. Serta menjaga pola hidup sehat untuk masing-masing individu.
Sedemikian kompleksnya sosial dan budaya di Indonesia, membuat keputusan-keputusan yang diambil harus sangat hati-hati dan berdasarkan pertimbangan yang matang. Tidak bisa hanya mengambil kebijakan yang dianggap bagus dan berjalan sukses di luar negeri. Karena kondisinya berbeda.
Itulah kenapa dalam pernyataan terakhir Presiden, kepala daerah harus berkonsultasi dengan pemerintah pusat yang diwakili BNPB, untuk membuat kebijakan-kebijakan lokal.
Pemerintah pusat seharusnya juga mengintruksikan pada kementerian kesehatan, kementerian perindustrian serta jajaran kementerian yang terkait agar memproduksi alat bantu cegah tangkal covid-19 secara massal. Alat bantu itu dibagikan kepada seluruh rakyat indonesia secara gratis seperti masker, alkohol antiseptant, obat-obatan serta vitamin dan lainnya. Save—Indonesia dari krisis ekonomi dan krisis kepercayaan. (***)
Penulis: Penilai Property Sederhana di Sorong Papua Barat.