Timses Balon DPN, Paket SEPAKAT, terus mendorong penilai di MAPPI bisa lolos Ujian Sertifikasi. Kali ini menggelar Bimbingan Belajar (Bimbel) penyegaran PLP-1 Properti. penyampaian materi Bimbel disampaikan bergaya diskusi diantara pemateri yang membuat peserta tidak jenuh.
Wartapenilai.id—Semenjak Indonesia dilanda Pandemi Covid-19, Komite pendidikan di MAPPI menghentikan pendidikan designasi maupun ujian sertifikasi. Baru Bulan Juli 2020 lalu mulai di buka agar penilai bisa kembali mengikuti baik pendidikan maupun ujian di setiap level pendidikan (PDP-1, PDP-2, PDS, PLP-1, PLP2, PLS).
Untuk membantu penilai yang menempuh ujian sertifikasi, Timses Balon DPN Paket SEPAKAT kali ini menggelar pendidikan penyegaran PLP-1 Properti. Bimbel kali ini digelar di Warung Kopi SEPAKAT, disiarkan Via Zoom dan live steaming YouTube, 9 Agustus 2020. Kegiatan Bimbel yang digelar dari pukul 10.00 hingga 17.00 itu diikuti dan disaksikan 364 peserta yang untuk memperdalam materi PLP-1 Properti.
Bimbel PLP-1 Properti ini dibuka Balon DPN Paket SEPAKAT, Budi Prasodjo. Budi lebih memberikan semangat pada peserta untuk semakin disiplin dan fokus memahami materi. Sebab, sukses belajar di era new normal, lebih mengandalkan pembelajaran on-line. Belajar on-line via Zoom dan YouTube ini membutuhkan effort khusus, baik konsentrasi dan tetap fokus memahami konsep penilaian yang diberikan pengajar.
Belajar on-line yang dihadapi bukan pengajar secara langsung, tetai melalui media kmputer atau gadget lainnya, bagaimana tetap bisa fokus mengikuti pembelajaran itu. Bila mampu memahami konsep dasar, untuk menjawab soal dan kasus, menjadi lebih mudah. “Jika tidak fokus, belajar sambil lalu, menjadi sulit lulusnya dalam waktu cepat. Pembelajaran on-line ini menghadapi computer bukan yang mengajar secara langsung,” terang Budi.
Meski demikian, Budi menambahkan melalui media computer, peserta Bimbel didituntut lebih fokus memahami materi bimbel. Untuk peserta yang belum memahami, bisa mengulang melalui youtube sebab bimbel ini disiarkan live steaming YouTube. Untuk itu, Budi lebih memberikan semangat mengikuti bimbel bukan hanya sekedar lulus, tetapi berkompeten dan itu menjadi nilai tambah bagi pengguna, baik KJPP, perusahaan, maupun perbankan.
Semangat lulus serifikasi memang kembali pada diri sendiri. Ada penilai yang lulus diusia 37 tahun, ada yang bisa lulus menjadi penilai public di usia 22 tahun, bahkan diusia 50-60 tahun baru lulus penilai publik. Rekor paling cepat lulus mulai pendidikan dasar hingga penilai publik hanya ditempuh 7 bulan. Ini prestasi luar biasa untuk mengejar menjadi penilai publik di MAPPI. Dan Timses Balon DPN Paket SEPAKAT, Minggu depan juga akan memberikan Bimbel persiapan USP Tulis.
Lebih lanjut, sebagai pembicara Bimbel dari Timses Balon DPN Paket Sepakat, seperti Juniadi Amral, Firmansyah dan Hardinal. Penyegaran PLP-1 Properti membahas lebih menukik terkait analisis data, Analisa Highest And Base Use (HBU), Pendekatan Pasar dan Pendapatan, dan latihan soal.
Juniadi Amral secara ringkat padat menjelaskan teori seperti mengapa penilai perlu memahami kondisi dan siklus properti yang sebenarnya. Tidak lain karena analisis pasar merupakan proses untuk memperkecil cakupan dari data pasar makro menjadi data pasar mikro terkait dengan properti yang dinilai. Kondisi pasar properti sangat berpengaruh terhadap nilai properti. Nilai yang dihasilkan Nilai Pasar, Nilainya harus mencerminkan kondisi pasar. dan penerapan analisis pasar properti diterapkan untuk investor yang mencari lahan dan pengguna yang tepat yang dapat memenuhi tujuan, sasaran dan pengembalian investasi.
Lalu dianjutkan dengan apa hubungan investasi properti dengan penilaian. Juniadi Amral menjelaskan arus kas pendapatan yang dihasilkan suatu investasi income producing property mencerminkan Nilai Pasar dari properti tersebut. Pendapatan yang diperoleh properti di dapat saat ini dan dimasa yang akan datang. Adanya pendapatan maka investasi properti tersebut akan mengandung risiko dan investasi properti memiliki yield yang akan mengakibatkan adanya capital appreciation, terangnya. Baru Hardinal memperkuat dengan pemabahasan soal.
Pemabahasan dilanjutkan analisis konsep Highest And Base Use (HBU), ini dilakukan melalui pendekatan pasar pendapatan dan tingkat kapitalisasi. Hardinal menjelaskan net operating income (NOI), IRR, GIM, EGI dan lainnya. Nilai merupakan kumpulan manfaat dari aset di masa saat ini hingga masa akan datang selama aset tersebut masih berpoerasi. Kumpulan manfaat dari pendapatan di masa sekarang sampai ahkir aset itu beroperasi. “Aset beroperasi 5 tahun dan menghasilkan manfaat. Manfaat yang dikumpulkan ke nilai sekarang sampai lima tahun, itulah yang di sebut nilai,” terang Hardinal.
Lebih lanjut, setelah Hardinal memeberikan pemaparan soal dilanjutkan Juniadi Amral melanjutkan analisis HBU. Konsep HBU terkait dengan tanah dan terbagi dalam dua penggunaan. Pertama, As Throught Vacant (Tanah dalam keadaan kosong). HBU tanah dalam keadaan kosong, tanah yang sudah dikembangkan, HBU kajian untuk tanah, penggunanaan HBU apa. apakah tanah kososng tersebut dapat dibangun saat ini atau dibiarkan tetap kosong. Bila tetap kosong kapan kira-kira bisa di bangun. Lalu, bila bisa di bangun saat ini dibangun properti apa yang memenuhi HBU.
Baru analisa property as improved (Tanah yang sudah dikembangkan sebuah properti). apakah properti yang sudah terbangun saat ini sudah memenuhi HBU. Kalau belum dibangun bisa di modifiaksi dan renovasi, kalau tidak memenuhi di bongkar di bangun properti yang memenuhi HBU, terang Adi.
Uji HBU Secara hukum diijinkan, secara fisik dimungkinkan, finansial menguntungkan dan menghasilkan nilai tertinggi (produktivitas maksimum) dari properti. Baru dilakukan uji dari aspek hukum, fisik, produktivitas, dan financial.
Baru diberikan pemabahasan soal yang menukik ke HBU, discounted cash flow, direct capitalization, gross income multiplier, land residual. Langahnya menghitung pendapatan kotor dari properti, biaya operasional, pendapatan bersih tahunan dan kapitalisasi langsung (direct capitalization).
Baik Juniadi Amral, Hardinal dan Firmasnyah dalam pembahasan materi Bimbel saling melengkapi. Satu naras umber memaparkan materi, yang lain memberikan pembahasan soal. Bila dirasa ada yang kurang jelas, mereka kerap bertanya, dan yang lain menjelaskan kembali.
Bisa dikatakan materi disajikan seperti diskusi belajar kelompok. Itu membuat peserta bisa mencerna materi lebih muda, seakan-akan mereka terlibat dalam diskusi kelompok tersebut. Itulah sumbangsih Balon DPN Paket SEPAKAT, memberikan sharing pendalaman materi secara gratis untuk anggota agar bisa lolos ujian sertifikasi PLP-1 Properti di MAPPI. (***/HS)
Berikan Komentar