Wartapenilai.id—Tim pemenangan Balon DPN MAPPI, Paket AMG (Amin, Muttaqin, Guntur) kembali menggelar AMG menyapa yang kedua. Setelah sukses yang pertama, program itu dirancang sebagai ruang untuk berbagi ilmu penilaian baik pada pelaku profesi maupun masyarakat umum.
Seminar Via Zoom bertema “Kesalahan Umum Dalam Pendekatan Biaya”, yang disiarkan via Zoom dari Kota Yokyakarta itu dihadiri anggota Paket AMG (Muhammad Amin, Muhammad Adil Muttaqin dan Guntur Pramudiyanto). AMG menyapa kali ini diikuti 883 peserta (baik penilai anggota MAPPI, Perbankan, KPKNL, Akademisi, Pemda), yang digelar dari pukul 09.00 hingga 12.00, 8 Agustus 2020.
Muhammad Amin membuka kegiatan itu dan megatakan bagaimana mengetahui kelemahan dan kekurangan pendekatan biaya untuk diterapkan pada penilaian real properti. Lebih lanjut, Muhammad Amin menegaskan secara filosofi penyusutan bukanlah perhitungan angka semata. Seperti umur efektif bangunan 5 tahun dan umur ekonomis bangunan 20 tahun. “Bagaimana mengitung penyusutan rumah yang dibangun 1950, masih bisa dihuni,” terang Muhammad Amin menegaskan.
Kenapa tema itu dipilih, fakta di lapangan masih banyak penilai yang menggunakan pendekatan biaya, meskipun secara hirarki pendekatan biaya merupakan alternatif pendekatan paling akhir yang bisa digunakan. Hirarki pendekatan penilaian adalah pendekatan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya.
Pemilihan tema ini, terangnya, tidak lepas dari adanya perbedaan hasil penilaian secara signifikan antar antara penilai di satu lokasi dan tipe properti yang sama. “Paket AMG mencoba memberikan pemahaman hubungan antara pendekatan biaya dimana sebagai dasar nilai yang digunakan adalah nilai pasar,” tambahnya.
Pemateri dihadirkan, Suherwin (Rekan dan Kepala Cabang Medan KJPP MBPRU), juga Anton Abdurrahman ( Rekan di KJPP Yanuar, Rosye & Rekan),dan dimoderatoti Yos Hendra (Rekan dan Kepala Cabang Yogyakarta, KJPP ANA & Rekan)
Pemaparan materi terkait isu terkini mulai dari mengulas teknik replacement/reproduction cost new yang ideal, kelebihan dan kekurangan implementasi pendekatan biaya dalam penilaian properti, konsep BTB dalam pendekatan biaya, konsep dan aplikasi depresiasi bangunan dan kelalaian umum yang sering dilakukan penilai, dan teknik inspeksi dan metode pengukuran bangunan yang ideal dalam penilaian.
Selain mensosialisasikan Program Kerja AMG, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan pada penilai dan masyarakat umum. Panitia pelaksana juga memberikan doorprice berupa Buku “Penghantar Manajemen Aset” yang ditulis Sri wahyuni dan Rifki Khoirudin, yang baru terbit menjadi best seller di pasaran. Doorprice buku itu untuk mendorong penilai gemar membaca.
Lalu strategi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hubungan standar dengan regulasi. Paket AMG menyampaikan pendapat standar penilaian yang ada sudah bagus namun masih memerlukan penyempurnaan dan penyesuaian. Pemenuhan standar dalam berpraktek penilaian menjadi salah satu program AMG sebagai balon DPN MAPPI. “Seperti main volley bila pemain ya pendek, bukan netnya yang diturunkan tetapi kemampuan melompat pemain yang harus ditingkatkan,” terang Muhammad Amin.
Balon DPN MAPPI, Paket AMG ini memandang penting pendidikan untuk seluruh penilai. Tak ayal program yang diusung, salah satunya peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan sebagai sarana peningkatkan kemampuan penilai menjadi keharusan yang harus dipenuhi secara continue untuk menjaga kompetensi sebagai penilai. “Bila itu ditangani dengan serius dan terprogram, maka ke depan MAPPI memiliki penilai yang handal, mampu memberikan kontribusinya pada ekonomi nasional dan bersaing secara internasional,” jelasnya.
Adanya seminar daring seputaran pendidikan diharapkan kemampuan penilai semakin meningkat, dan bisa menjawab tantangan dalam berpraktek. Pada gilirannya akan mampu dengan sendirinya melewati fase yang dipersyaratkan MAPPI menjadi seorang Penilai. (***/Tim AMG)