Munas XII MAPPI, Dilakukan Secara Elektronik Hybrid

by redaksi

Akhirnya, Panitia Munas XII MAPPI menetapkan pelaksanaan hajatan empat tahunan organisasi ini pada 16-19 September 2020 mendatang. Peserta munas tidak perlu datang ke Jakarta, cukup dimana stay bisa mengikuti munas, juga menentukan pilihan (DPN, DP, DPK).

Wartapenilai.id—Itulah yang sedang digarap panitia Munas XII MAPPI yang digelar tahun ini. Memang tidak mudah, bagi panitia munas menggelar pesta demokrasi profesi penilai di tengah pandemic Covid-19 yang masih mengganas. Pelaksanaan munas semi, antara elektronik untuk sidang pleno dan dibutuhkan kehadiran pada saat memilih pengurus baru. Pilihan itu telah melalui proses pembahasan panjang dan mendalam oleh panitia—Munas XII MAPPI digelar secara elektronic hybrid.

Humas Panitia Munas XII MAPPI, Achmad Huda menjelaskan panitia telah memutuskan bentuk pelaksanaan munas hybrid berbasis elektronik. Dimana pelaksanaan munas dilakukan dalam beberapa bentuk. Seperti pelaksanaan persidangan munas (laporan pertanggung jawaban pengurus periode lalu, sidang pleno, sidang komisi, dan penyusunan program organisasi ke depan) dilakukan sepenuhnya secara elektronik. Kegiatan itu di pusatkan di Jakarta, bisa di Sekretariat MAPPI atau tempat lain yang dipilih. “Peserta munas bisa mengikuti secara elektronik jalannya persidangan munas dari tempatnya masing-masing,” terang Achmad Huda.

Sedangkan untuk agenda pemilihan dan pemungutan suara (DPN, DP, DPK), peserta munas bisa menyalurkan hak suaranya di mana peserta berada (stay). Pemilihan itu dilakukan secara langsung di setiap DPD, panitia menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS)—DPD disulap menjadi TPS. Khusus di Jabodetabek akan ada tambahan TPS di beberapa tempat untuk memudahkan menyalurkan hak suara anggota. Di wilayah ini terbilang paling besar jumlah penilai anggota MAPPI.

Meski demikian, untuk pendaftaran peserta munas, yang sempat terhenti sebelumnya, bisa dilanjutkan kembali. Panitia membuka kesempatan pendaftaran baru dari 17 hingga 26 Juli 2020, terhitung sepuluh hari sebelum penutupan pendaftaran peserta munas. “Dan anggota yang sudah mendaftar peserta munas diharuskan melengkapi persyaratan tambahan terkait bentuk kegiatan yang mengalami perubahan serta memilih lokasi tempat pemungutan suara. Semua kegiatan diatas hanya dapat dilakukan melalui website MAPPI,” terang Huda.

Lebih lanjut, Achmad Huda menambahkan meski sedang berada di luar kota, peserta munas MAPPI masih bisa menyalurkan hak pilihnya. “Anggota penilai dari Sulamapua misalnya, sedang berada di Surabaya saat pemilihan. Bisa menyalurkan hak suaranya di TPS terdekat,” terang Huda.

Rangkaian Munas yang terdiri dari Seminar, laporan pertanggung jawaban pengurus, rapat pleno, sidang komisi, penyusunan program organisasi dan pemilihan, dilakukan dari 16-19 September 2020. Rangkaian kegiatan munas ini berbeda dengan munas konvensional sebelumnya biasanya cukup dua hari. Munas secara elektronik hybrid yang mengakomodasi pemilihan langsung ini memang membutuhkan waktu agak panjang dari biasanya.

Huda mengakui bahwa munas elektronik hybrid ini menurut skenario panitia memang agak memakan waktu cukup panjang. Seperti saat mengikuti pleno secara elektronik, dapat dipastikan banyak yang mengalami kejenuhan. Ini juga diantisipasi panitia bagaimana mengatur iramanya. “Biasanya munas konvensional butuh dua hari selesai, munas kali ini butuh waktu agak lama,” terangnya.

Kenapa dilakukan kombinasi munas elektronik hybrid dan pemilihan secara langsung. Achmad Huda menjelaskan itu semua untuk menyajikan hajatan empat tahunan ini yang tidak lari dari AD/ART. Meski sebagian dilakukan secara elektronik hybrid namun juga masih mewadahi pemilihan secara langsung. Panitia berusaha menyajikan munas se-kualitas mungkin. Makanya butuh waktu agak panjang, agar peserta munas bisa memberikan kontribusi secara optimal. “Kita hanya merubah bentuk, namun proses masih sesuai AD/ART. Semua kegiatan munas bisa disaksikan dari Sabang sampai Merauke. Kecuali pemilihan langsung peserta harus datang ke tempat TPS,” terangnya.

Untuk peserta yang datang ke TPS, panitia pemilihan diharapkan bisa mengatur jadwal pemilihan. Misalnya, di DPD Jatim, peserta dari Malang, harus diberikan waktu pemilihan pukul 13.00. Dan di pagi hari digunakan pemilihan untuk peserta dari yang dekat Surabaya. “Ini cara untuk menghindari penumpukan peserta, dan pertemuan peserta, selalu menjaga jarak sosial,” terang Huda.

Cara pemilihan yang dilakukan di setiap DPD MAPPI, sejatinya mengacu pada pemilihan raya, yang dilakukan di tengah Wabah Covid-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Memang, Munas XII MAPPI yang dilakukan secara elektronik hybrid ini konsep baru di MAPPI. Panitia berusaha semaksimal mungkin menyajikan semua kegiatan berkualitas, sampai hasil pemilihan pengurus bisa di terima semua anggota. Begitu semua anggota berharap pada panitia, mampu mewujudkan munas dan pesta demokrasi di yang berkualitas untuk penilai masa depan. (***/HS)

4.7 3 votes
Article Rating
0
FacebookTwitterPinterestLinkedinWhatsappTelegramLINEEmail

Baca Juga

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
  1. https://palembang-pos.com/
  2. https://dongengkopi.id/
  3. https://jabarqr.id/
  4. https://wartapenilai.id/
  5. https://isrymedia.id/
  6. https://onemoreindonesia.id/
  7. https://yoyic.id/
  8. https://beritaatpm.id/
  9. https://www.centre-luxembourg.com/
  10. https://jaknaker.id/