Praktik penilaian properti, setelah merebaknya virus corona (Covid-19), jelas menjadi kendala saat ini inspeksi lapangan. Meski demikian, penilai sudah waktunya mengarahkan pekerjaan penilaian pada smart valuation.
Wartapenilai.id—Automated valuation model adalah model penilaian dengan membandingkan nilai properti serupa pada saat yang bersamaan, dan sudah banyak di kembangkan di Amerika. Banyak penilai, lembaga Wall Street telah menggunakan model ini untuk menilai properti rumah tinggal atau hunian. Automated valuation model, merupaka layanan yang menggunakan pemodelan matematika yang dikombinasikan dengan basis data properti dan transkasi yang ada untuk menghitung nilai real estat.
Sudah banyak penyedia model penilaian otomatis menawarkan layanan untuk klien termasuk agen real estat, broker, pemberi pinjaman dan lembaga perbankan. Penyedia layanan penilaian otomatis yang terkemuka CoreLogic, federal mortgage loan corporation federal (Feddie Mac), VeroValue, dan Equifax. Penyedia layanan memberikan jaminan keakurasian, cakupan yang luas, dan penghematan waktu.
Laporan penilaian otomatis membutuhkan dukungan teknologi, termasuk algoritma hak milik dan dapat diperoleh dalam hitungan detik oleh pemberi pinjaman atau agen. Laporan itu berisi model statistik analisis regresi dan indeks penjualan rutin, yang keduanya dilakukan analisis untuk menghasilkan estimasi harga.
Model penilaian otomatis ini biasanya mencakup nilai untuk pajak (PBB), semua informasi terkait properti yang bersangkutan, seperti riwayat penjualan, dan analisis penjualan properti sejenis. Untuk mendukung model bisa bekerja dengan baik, mereka membutuhkan data berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup untuk lebih representatif. Meskipun model ini cepat dan murah, mereka tidak memperhitungkan kondisi properti untuk menentukan nilainya.
Model penilaian otomatis ini juga digunakan untuk mendukung pemberian penjaminan hipotek dan pinjaman kredit kepemilikan rumah, pembiayaan serta membantu mitigasi kerugian dan kegiatan manajemen risiko kredit seperti menandai-ke-pasar kepemilikan real estat dalam portofolio investasi institusional. Sementara awalnya AVM digunakan untuk menilai real estat perumahan, penggunaannya telah meluas ke tipe lain termasuk real estat komersial.
Model penilaian otomatis ini digunakan secara luas, namun tetap mengundang pertanyaan seberapa akurat model penilaian otomatis dibandingkan dengan penilaian fisik. Model penilaian ini didorong dari makalah Model Penilaian Oromatis, dunia baru yang berani, muncul tahun 2017, yang ditulis George Andrew Matysiak dari Universitas Ekonomi Krakow. Makalah itu merujuk pada hasil penelitian lain terkait topik penilaian otomatis untuk mengatasi kekuatan serta kekurangan dari model-model yang sebagai alat penilaian.
Dikarena masalah akurasi, beberapa peserta industri menyarankan tetap melihat hasil dari beberapa model penilaian otomatis acuan untuk meningkatkan kepercayaan pada hasil penilaian. meski penilaian otomatis mengalami peningkatan, model otomatis belum bisa menggantikan penilai manusia. Paling tidak karena sebagian besar transaksi pemberian pinjaman dengan jaminan/agunan (hipotek) memerlukan penilaian properti yang dilakukan penilai bersertifikat.
Meski demikian, di tengah merebahnya corona virus (Covid-19), untuk menjaga jarak dan bekerja dari rumah, sedianya penilai properti di Indonesia sudah mulai melirik penilaian yang bisa dilakukan secara otomatis, yang bisa menjdai cikal bakal penilaian smart atau smart valuation di Indonesia. Dan hasil penelusuran wartapenilai, sudah ada beberapa KJPP yang sudah mengembangkan penilaian yang smart ini. itupun dikembangkan sebatas untuk konsumsi internal kantornya, belum dipublis keluar. Dan menurut pengakuannya di Indonesia belum memungkinkan diterapkan penilaian smart, masih banyak kendala seperti keberadaan data base properti belum bisa dijamin keakuratannya, (***/HS)
Berikan Komentar