DPD Jatim gencar melakukan sosialisasi profesi penilai masuk kampus. Itu dilakukan selain untuk melakukan re-generasi profesi, juga memperkenalkan peran penting profesi ini mendukung pembangunan ekonomi bangsa.
Wartapenilai.id—Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Masyarakat Profesi Penilai Indonesia ((MAPPI), Jawa Timur, menggenjot kegiatan sosialisasi, memperkenalkan profesi penilai di tengah masyarakat. Salah satunya, berkolaborasi dengan Fakultas EKonomi Bisnis (FEB), Universitas Bhayangkara (Ubhara), Surabaya, memperkenalkan profesi penilai di tengah mahasiswa.
Ketua DPD MAPPI Jatim, Mushofah mengatakan sosialisasi ini dalam rangka untuk memperkenalkan potensi dan peluang profesi penilai di tengah mahasiswa FEB Ubhara, Surabaya ditengah kompetitifnya dunia kerja saat ini. Untuk Itu DPD berkolaborasi dengan FEB Ubhara untuk proses kerjasama. “Kegiatan ini bagian dari campaign DPD MAPPI Jatim untuk memperkenalkan profesi penilai property pada mahasiswa dan masyarakat luas ujarnya,” terang Mushofah, 21 Desember 2020.
Mushofah menegaskan selama ini masyarakat masih belum familier dengan profesi penilai, masih terdengar samar-samar. Namun, potensi profesi ini ke depan sejatinya masih sangat cerah. Makanya, menjalani profesi ini dituntut kesungguhan dan konsistensi, terang Mushofah saat wawancarai usai sosialisasi pengisian aplikasi data base properti di internal pengurus di Sekretariat DPD-MAPPI Jatim Komplek Mangga Dua Blok B6 – 06, Jl. Jagir Wonokromo No. 100 Surabaya.
Lebih lanjut, Mushofah menjelaskan dari jumlah penilai dibandingkan dengan jumlah masyarakat, pertumbuhan bisnis dan investasi di Indonesia, jumlah penilai yang tersertifikasi sangat kurang. “Untuk itu peluang kerjanya masih terbuka dan besar untuk bisa diraih oleh pelaku profesi ini,” jelasnya.
Ketua DPD-MAPPI Kalimantan Selatan dan Tengah, Hani Muntoha.
Melalui sosialisasi itu, Mushofah mengajak alumni dan mahasiswa FEB Ubhara lebih mengenal profesi penilai. Sebab, profesi ini memberikan dan menjanjikan peluang pendapatan besar. Mushofah memberikan gambaran seperti dirinya, penilai yang sudah tersertifikasi penilai publik dengan penghasilan yang diperoleh per bulan cukup fantastic, jelas Mushofah Pimpinan KJPP Mushofah Mono Iqfirli & Rekan cabang, Surabaya ini.
Lalu apa saja kesepakatan kerjasama yang dicapai antara Ikatan Alumni Fakultas EKonomi Bisnis, Universitas Bhayangkara (Ikafeb Ubhara) dengan DPD MAPPI Jatim. Mushofah menjelaskan secara prinsip DPD MAPPI Jatim akan memberikan transfer of knowledge kepada mahasiswa lewat sosialisasi, kuliah tamu dan workshop terkait profesi penilai public.
Selain itu juga memberikan sharing experiences dan pengalaman pada alumni dan mahasiswa bisa magang di KJPP yang menjadi anggota DPD Jatim. Selain itu, juga DPD Jatim memberikan kesempatan kerjasama dalam bentuk Business to Business Pada Universitas Bhayangkara sebagai venue pelaksanaan pendidikan penilai secara berkelanjutan. “Yang penting standar venue memenuhi kualifikasi yang sudah ditetapkan MAPPI, tegas Mushofah yang digadang-gadang menjadi calon kuat ketua DPD MAPPI JATIM pada MUSDA 2022 nanti.
Secara terpisah, Anggota dewan pakar Ikatan Alumni Ubhara (IKA Ubhara), Surabaya, Hani Muntoha menyambut positif tercapainya kesepakatan kerjasama antara DPD MAPPI Jatim dengan FEB Ubhara. Sebagai alumnus Ubhara, Hani sanga terima kasih pada DPD Jatim memperkenalkan profesi penilai masuk kampus di almamaternya. Dia sangat optimis kolaborasi itu membawa dampak yang positive bagi mahasiswa dan lulusan Ubhara, terang Ketua DPD-MAPPI Kalimantan Selatan dan Tengah saat dihubungi, 22 Desember 2020.
Lebih lanjut Hani mengungkapkan bila dihitung sebenarnya ada cukup banyak alumni FEB dan FT Ubhara saat ini berprofesi sebagai penilai. Dengan kerjasama ini semoga mahasiswa lebih mengenal profesi penilai lebih baik dan mau bergabung untuk meniti karir menjadi penilai publik professional dan bersertifikat, jelas Hani Muntoha, pria asal jombang, yang menjabat pimpinan cabang Banjarmasin KJPP WYP dan Rekan. (Abdul Majid)
