Wartapenilai.id—Penilaian depresiasi merupakan metode yang disederhanakan dan dimanfaatkan mengevaluasi kerugian ekonomi dari nilai aset muai awal hingga akhir periode pelaporan. Perbedaan antara nilai yang dinilai merupakan jumlah penyusutan yang dapat dicatat. Ini paling sering digunakan dalam penilaian bisnis.
Metode penilaian depresiasi merupakan perhitungan subjektif dari penurunan nilai suatu aset dari awal sampai akhir periode pelaporan berdasarkan nilainya pada awal dan akhir periode pelaporan. Biasanya digunakan untuk menilai bisnis dan nilai jual asetnya, tetapi terkadang juga dapat digunakan untuk tujuan asuransi atau perpajakan.
Lalu bagaimana cara kerja metode penilaian depresiasi. Dalam ilmu ekonomi, ukuran jumlah nilai yang hilang dari waktu ke waktu. Katakanlah sebuah perusahaan membeli sebuah mesin penting seharga Rp 500 miliar. Segera setelah pesanan tiba dan dibuka, nilainya menjadi sedikit berkurang, dan kemudian semakin meningkat begitu mulai digunakan dan menumpuk keausan seiring waktu pemanfaatan.
Bagaimana perusahaan dan individu dapat menentukan seberapa banyak aset telah menurun nilainya selama periode waktu tertentu? Salah satu caranya adalah dengan mendatangkan penilai. Ahli yang memiliki kompetensi ini bisa memberi pemilik perkiraan konkret tentang apa yang dapat diambil asetnya di pasar terbuka saat ini. Dengan informasi tersebut, angka yang diungkapkan kemudian dapat dibandingkan dengan harga pembelian asli untuk menentukan berapa banyak yang telah disusutkan.
Metode penilaian depresiasi dapat digunakan oleh pemilik bisnis untuk memahami nilai perusahaannya saat ini. Misalnya, pemilik toko roti mungkin meminta penilai meninjau sejumlah faktor bagaimana menentukan nilai saat ini dari toko roti dan peralatan bisnis lainnya dengan mempertimbangkan kerusakan fisik, keusangan ekonomi, dan keusangan fungsional.
Penilai juga akan melihat umur manfaat normal mesin dan peralatan, dan bukan umur akuntansi yang dapat disusutkan, karena umur tersebut seringkali tidak sama. Dalam hal ini, penilai juga dapat menyesuaikan biaya penggantian atau biaya reproduksi saat ini, tidak seperti depresiasi seperti diatur standar akuntansi, yang hanya mengambil biaya awal dalam perhitungannya.
Namun demikian perhitungan depresiasi umumnya tidak di diakui oleh prinsip akuntansi yang diterima umum, karena penggunaan penilaian dilakukan secara subjektif.
Ketika perusahaan berbicara tentang depresiasi, seringkali mengacu ke versi akuntansi. Penyusutan akuntansi, proses pengalokasian biaya suatu aset selama masa manfaatnya untuk menyelaraskan pengeluarannya dengan perolehan pendapatan. Ini dapat melayani beberapa tujuan yang bermanfaat, termasuk mengurangi penghasilan kena pajak, dan meningkatkan laba.
Sebaliknya, metode penilaian terutama digunakan untuk menetapkan apa yang dapat diperoleh perusahaan jika memilih untuk menjual aset di pasar bebas. Ini juga berpotensi dapat digunakan untuk alasan lain, seperti untuk jaminan atas pinjaman atau tujuan asuransi.
Metode penilaian depresiasi mengasumsikan bahwa nilai aset yang disusutkan menurun selama jangka waktu tertentu. Jika tidak demikian, maka depresiasi tidak akan dilaporkan.
Selain itu, metode penghitungan penyusutan ini umumnya tidak diakui oleh prinsip akuntan yang berlaku umum. Itu sebagian karena pendekatan penilaian didasarkan pada derivasi penilaian, bukan penilaian objektif berdasarkan harga pasar yang dipublikasikan, seperti untuk saham, obligasi, atau peralatan. Dengan kata lain, bisnis dapat menghindari pembebanan depresiasi dengan meningkatkan nilai akhir yang dinilai dari suatu aset. (***/Lajiman)